Perbedaan Istilah Syakal Pada I'rob dan Bina'
Para ulama membedakan istilah syakal atau harokat pada I’rob dan Bina’.
Oleh karena itu sering kita temui tatkala meng-i’rob kata yang mabniy dengan istilah Fathi, Dhommi dan Kasri, sedangkan untuk kata yang mu’rob menggunakan istilah Fathati, Dhommati, dan Kasroti (dengan ditambahkan taa marbutoh).
Contoh lain :
هُوَ طَالِبٌ
Kata هُوَ disana مَبْنِي عَلَى الفَتْحِ (mabniy ‘alal fathi) dan طَالِبٌ kita katakan مَرْفُوْعٌ بِالضَّمَّة (marfu’un bidh dhommati)
Pertanyaannya adalah, kenapa berbeda?
Karena I’rob itu berbicara mengenai fungsi, dan fungsi memiliki tanda. Seperti air, ia memiliki fungsi dan tanda. Apabila kita menambahkan kopi ke dalam air, maka fungsinya berbeda, begitu pula tandanya yaitu aroma, warna, dan rasanya berbeda dengan air biasa. Begitu pula apabila kita menambahkan racun ke dalam air.
Dan tanda dalam bahasa arab ialah ‘Alaamah yang merupakan bentuk muannats. Sehingga penggunaan istilah syakal menggunakan bentuk muannats.
Berbeda dengan Bina’, ia berbicara mengenai konstruksi bangunan, yakni syakal (dengan bentuk mudzakkar). Sehingga menggunakan istilah syakal mudzakkar.
Akhir kata, ulama membedakan istilah untuk mabniy dan mu’rob
Mabniy karena ia menerangkan mengenai konstruksi bangunan, yaitu شكل yang berbentuk mudzakkar, maka istilah syakalnya juga berbentuk mudzakkar
مبني على الفتح = مبني على هذا الشكل
Dan kalau kita perhatikan, makna dari الفتح disana adalah فتح الشفتين (membuka kedua bibir).
Sedangkan untuk mu’rob karena ia membicarakan mengenai fungsi, dimana untuk mengetahui fungsi harus terlebih dahulu mengetahui tanda-tandanya yang dinamakan ‘alaamah, dan kata علامة berbentuk muannats, maka istilah syakalnya juga berbentuk muannats.