Huruf dalam bahasa arab itu bermacam-macam fungsi dan istilahnya. Termasuk dalam hal ini ialah lam bu’di.

Apa itu lam bu’di? lam bu’di itu ialah huruf lam yang terdapat pada isim isyarah untuk yang jaraknya jauh.

Contohnya seperti (ذَلِكَ), kemudian (هُنَالِكَ) dimana pada kedua isim isyarah tersebut terdapat huruf lam yang dibacai “li”.

Apa Fungsi Dari Penambahan Huruf Lam Pada Isim Isyarah?

Sekarang muncul pertanyaan. Apa fungsi dari penambahan huruf lam tersebut?

Karena bisa saja isim isyarah tersebut tidak menggunakan huruf lam seperti (ذَلِكَ) menjadi (ذَاكَ). Atau (هُنَالِكَ) menjadi (هُنَاكَ).

Para ulama mengatakan

فَكَثَرُ الحُرُوْفَ حِيْنَ كَثُرَتْ مَسَافَةُ الإِشَارَةِ وَقَلَّلُوْهَا حِيْنَ قَلَّتْ

“Ditambahnya hurufnya (pada isim isyarah) ketika jaraknya juga bertambah jauh. Dikurangi hurufnya ketika jaraknya juga berkurang”

Maka dalam hal ini, untuk menambahkan jarak pada isim isyarah, dipilihkan huruf lam. Sehingga jarak antara (ذَلِكَ) dan (ذَاكَ) berbeda. Karena semakin banyaknya huruf maka jaraknya juga bertambah,

Kenapa menambahkan jarak pada isim isyarah harus menggunakan huruf lam?

Karena huruf lam ini sering digunakan untuk taukid (penekanan). Kita mengenal ada istilah lam taukid.

Kemudian huruf lam tersebut diharokati kasroh untuk membedakan dengan lam jar. Karena lam jar apabila bertemu dhomir berharokat fathah seperti (لَكَ) dan lainnya.

Sehingga dipilihkan huruf lam dengan harokat kasroh dan menjadi dzaa-li-ka, hu-naa-li-ka dan selainnya.